ABSTRAK

Sebagai organ terbesar dari susunan tubuh manusia, kulit menjadi media pertama bagi bakteri untuk mulai berkembang biak. Jerawat atau yang disebut dengan Acnes vulgaris merupakan penyakit kulit akibat infeksi bakteri, di antaranya bakteri Propionibacterium acnes dan Klebsiella pneumoniae. Penggunaan terapi antibiotik untuk mengatasi infeksi telah memicu kebutuhan akan metode pengobatan baru. Tujuannya adalah membatasi pemakaian antibiotik agar resistensi tidak semakin meluas. Tumbuhan, termasuk kelopak bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.), mampu menghasilkan beragam senyawa kimia dengan fungsi biologis yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aktivitas antibakteri fraksi bunga Rosella. Fraksi yang diperoleh melalui Kromatografi Cair Vakum (KCV) adalah fraksi polar (fraksi 16). Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode difusi cakram. Hasilnya menunjukkan adanya zona bening di sekitar sampel. Zona ini berdiameter 12,15 mm terhadap P. acnes dan 19,48 mm terhadap K. pneumoniae.Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa fraksi 16 ekstrak bunga Rosella dengan konsentrasi 25% efektif sebagai antibakteri dengan mekanisme kerja sedang.

Kata kunci: Hibiscus sabdariffa L., Antibakteri, Kromatografi Cair Vakum, Fraksi