ABSTRAK

Penggunaan antibiotik yang berlebihan berpotensi menyebabkan resistensi antibakteri atau Antimicrobial Resistance (AMR). Hal ini yang menjadi pendorong utama penelitian ini.Daun kacang babi (Tephrosia vogelii Hook. f.) diketahui mengandung senyawa metabolit sekunder seperti senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk menguji profil fitokimia dan aktivitas antibakteri dari fraksi 7 ekstrak etanol daun kacang babi yang dapat berkontribusi dalam pengembangan obat sebagai antibakteri alami dan memperkaya publikasi ilmiah. Metode yang digunakan pada penelitian ini dimulai dengan kromatografi lapis tipis, kromatografi vakum, dan kromatografi lapis tipis preparatif hingga didapatkan sebuah fraksi untuk diuji aktivitas antibakterinya. Fraksi 7 ekstrak etanol daun kacang babi mengandung metabolit sekunder flavonoid, tanin, dan alkaloid yang berperan dalam aktivitas antibakteri. Aktiivitas antibakteri fraksi 7 ekstrak etanol daun kacang babi pada konsentrasi 50 ppm, 200 ppm, dan 800 ppm memiliki diameter zona hambat berturut-turut sebesar (15,07; 19,13; 21,06) mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus yang tergolong aktivitas kuat.

Kata kunci: antibiotik; flavonoid; antibakteri; kacang babi, Staphylococcus aureus