ABSTRAK

Gas H2S (Hidrogen Sulfida) adalah gas yang sangat beracun yang dapat mengancam nyawa para pekerja di area produksi minyak dan gas bumi di area lepas pantai, karena gas ini biasanya terbawa bersama gas bumi yang keluar dari sumur pengeboran dan dengan konsentrasi rendah sudah dapat mengancam nyawa jika terhirup. Saat terjadi kebocoran gas H2S instruksi umum yang paling sering didengar oleh pekerja adalah segera menjauh dari tempat kebocoran dan menjauh dengan melawan arah angin. Namun dalam kondisi darurat akan sulit untuk mengetahui arah angin dengan benar dan juga mengetahui lokasi kebocoran untuk menentukan arah evakuasi bagi personel yang berada di area produksi. Pentingnya penentuan jalur evakuasi yang benar dapat menunjang prosentase keselamatan para pekerja di lapangan produksi saat terjadi keadaan darurat. Dengan alasan tersebut
dibutuhkan sebuah sistem yang dapat memberikan jalur evakuasi yang aman bagi pekerja saat terjadi kebocoran gas H2S berdasarkan posisi kebocoran dan arah angin yang berhembus saat itu.Perancangan perangkat keras untuk sistem penentu jalur evakuasi kebocoran gas H2S menggunakn 2 buah ESP32 sebagai pengendali masukan dan keluaran. Di mana masukannya berupa 10 buah toggle switch sebagai pengganti sinyal alarm dari sensor gas H2S di lapangan, 1 buah sensor arah angin dan 1 buah sensor kecepatan angin. Di sisi keluaran ESP32 akan mengendalikan nyala dari lampu LED RGB WS2812B untuk menunjukkan arah dari jalur evakuasi yang benar.Sistem juga dilengkapi dengan komputer pengguna yang fungsinya untuk menampilkan posisi sensor H2S yang aktif, jalur evakuasi dan perkiraan penyebaran gas H2S berdasarkan dari arah dan kecepatan angin. Pada perancangan perangkat lunak menggunakan WebServer untuk kemonikasi nirkabel antar perangkat pengguna, ESP32 masukan dan ESP32 inputan. Pemrograman ESP32 menggunakan Arduino IDE sedangkan pemograman aplikasi yang diinstall di komputer pengguna menggunakan Visual Studio.Hasil akhir dari perancangan ini adalah sebuah desain sistem dan perangkat prototype berupa maket tata letak sebuah FPSO untuk memberikan Gambaran tentang jalur evakuasi yang benar saat terjadi kebocoran gas H2S di lapangan.Sistem dapat berjalan dengan baik dengan rata-rata keberhasilan proses pengiriman data antara perangkat yang terlibat sebesar 98,4%. Sistem yang dirancang dapat memberikan jalur yang benar dan aman untuk menuju ke Muster Point Primary saat jalur menuju Muster Point Primary tidak terblokir oleh gas H2S. Sistem yang dirancang juga dapat memberikan jalur evakuasi alternatif ke Protected Muster Point saat jalur utama menuju Muster Point tidak bisa dilewati karena adanya gas H2S. Sistem yang dirancang hanya berlaku bagi lokasi produksi gas dan minyak bumi yang berbentuk FPSO (Floating Production Storage Offloading) jika ingin menerapkan ke jenis lapangan lain maka memerlukan pembaruan logika pengambil keputusannya.

Kata kunci: Evakuasi, H2S, ESP32, IoT