ABSTRAK
Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap angka kematian neonatal dengan pravelensi nasional 6,0%. Faktor risiko BBLR diantaranya usia ibu, paritas, jarak kehamilan, dan status gizi ibu. Bayi yang mengalami BBLR berisko mengalami hipotermia, hipoglekimia, sindrom gangguan nafas, dan pertumbuhan lebih lambat. Sukabumi memiliki angka kematian neonatal tertinggi ketiga di Jawa Barat dengan total 330 kasus setelah Bandung 415 kasus, di mana BBLR menjadi salah satu penyebab utama dengan angka kejadian 5,2%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan usia,paritas, jarak kehamilan, dan status gizi ibu dengan kejadian BBLR di RSUD Sekarwangi Sukabumi Tahun 2024 . Metode penelitian yang gunakan adalah case-control dengan pendekatan retrospektif. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi berjumlah 152 bayi yang terbagi menjadi kelompok kasus dan kontrol dengan perbandingan 1:1. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medik yang terdiri dari usia, paritas, jarak kehamilan dan status gizi ibu di RSUD Sekarwangi Tahun 2024. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia berisiko sebagai faktor BBLR ditemukan pada setengah dari kelompok kasus dan kontrol (50%). Faktor paritas (54,2%) dan jarak kehamilan (60%) sebagian besar pada kelompok kontrol, sedangkan status gizi hampir setengah pada
kelompok kasus (48,3%). Hasil analisis chi-square didapatkan hubungan signifikan antara status gizi ibu dengan kejadian BBLR, p value = 0,014 (p