ABSTRAK

Latar Belakang: Ekstraksi gigi menyebabkan luka pada soket yang memerlukan penyembuhan kompleks yang melibatkan berbagai jenis sel, termasuk sel osteoblas yang berperan dalam pembentukan tulang baru dan sel osteoklas yang berperan dalam resorpsi tulang. Daun pegagan (Centella asiatica (L). Urban) mengandung kandungan senayawa asiaticoside, flavonoid, tanin, dan saponin yang berperan dalam penyembuhan tulang soket pasca ekstraksi. Asiaticoside dapat meningkatkan ekspresi BMP-2, flavonoid bersifat antiinflamasi dan osteokonduktif melalui keseimbangan RANKL/OPG, saponin mendukung sintesis kolagen tipe 1, dan tanin memiliki efek antibakteri untuk mencegah infeksi pada soket pasca ekstraksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas gel ekstrak daun pegagan 15% dalam meningkatkan jumlah sel osteoblas dan menurunkan jumlah sel osteoklas pada penyembuhan soket pasca ekstraksi gigi marmut. Metode: Penelitian true eksperimental dengan post test only group design dengan menggunakan 27 ekor marmut yang dibagi menjadi 3 kelompok : kontrol negatif (Na-CMC 0,1%), kontrol positif (iodine gliserin), dan perlakuan (gel ekstrak daun pegagan 15%). Sampel jaringan dianalisis secara histologis menggunakan pewarnaan Hematoxylin-Eosin (HE) untuk menghitung jumlah sel osteoblas dan sel osteoklas menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran 400x dan perbesaran total 1000x. Hasil: Rerata sel osteoblas pada kelompok gel ekstrak daun pegagan 15% (8,33) lebih tinggi dibandingkan Na-CMC 0,1% (1,31) dan iodine gliserin (3,98) (p = 0,000).Rerata sel osteoklas lebih rendah (8,22) dibandingkan Na-CMC 0,1% (18,83) dan iodine gliserin (14,94) (p = 0,015). Kesimpulan: Gel ekstrak daun pegagan 15% efektif meningkatkan jumlah osteoblas dan menurunkan osteoklas pada penyembuhan soket pasca ekstraksi gigi marmut.

Kata kunci: Centella asiatica, ekstraksi gigi, osteoblas, osteoklas, penyembuhan soket.