ABSTRAK

Latar Belakang: Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut yang memiliki presentase yang cukup tinggi di Indonesia yaitu sebesar 74,1%. Penyebab terjadinya penyakit tersebut adalah bakteri yang berkolonisasi di dalam plak gigi, terutama porphyromonas gingivalis. Ekstrak biji anggur mengandung senyawa fitokimia yang memiliki sifat antibakteri sehingga bisa berpotensi sebagai obat preventif untuk mencegah terjadinya penyakit periodontal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan antibakteri ekstrak biji anggur terhadap bakteri porphyromonas gingivalis dengan konsentrasi yang berbeda. Metode: Penelitian ini berjenis eksperimental laboratoris dengan Desain Post-Test Control Group secara in vitro. Metode yang digunakan adalah difusi cakram untuk meneliti daya hambat ekstrak biji anggur merah terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis. Pembuatan ekstrak biji anggur merah dilakukan dengan teknik maserasi menggunakan etanol 96%. Konsentrasi ekstrak yang diuji adalah 25%,50%,75%, dan 100%. Bakteri porphyromonas diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37 kemudian aplikasikan pada agar MHA. Diameter zona hambat kemudian diukur dan dibandingkan pada setiap konsentrasinya. Hasil: Rata rata zona bening paling tinggi pada kosentrasi 100% yaitu sebesar 17,88 mm dan paling kecil pada konsentrasi 25% yaitu sebesar 10,01 mm. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa ekstrak biji anggur merah dengan kosentrasi 100% memiliki daya hambat paling tinggi dibandingkan dengan konsentrasi lainnya. Kontrol positif memiliki rata-rata zona bening terbesar yaitu 21,5. Kesimpulan: Ekstrak biji anggur merah memiliki aktivitas antibakteri terhadap p. gingivalis , dengan efektivitas yang meningkat seiring dengan kenaikan presentase konsentrasi.

Kata kunci: Antibakteri, Ekstrak Biji Anggur Merah, porphyromonas gingivalis