ABSTRAK

Latar Belakang: Maloklusi merupakan kondisi di mana susunan gigi dan rahang tidak berada dalam posisi yang harmonis. Maloklusi dapat dikategorikan menjadi maloklusi dental dan maloklusi skeletal, yang masing-masing berkaitan dengan ketidakseimbangan susunan gigi dan struktur tulang rahang. Dalam analisis sefalometri, jarak antara ANS dan PNS menjadi titik acuan penting untuk menilai posisi serta dimensi anteroposterior maksila. Posisi ANS terhadap PNS dapat memberikan gambaran tentang perkembangan dan hubungan rahang atas. Selain itu, hubungan sagital antara basis maksila dan mandibula dapat dianalisis menggunakan sudut ANB, yang berperan dalam menilai tingkat keparahan maloklusi skeletal. Dengan demikian, ANS, PNS, dan sudut ANB saling berkaitan dalam mengevaluasi posisi rahang serta diagnosis maloklusi skeletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jarak antara ANS-PNS dengan nilai sudut ANB terhadap pasien skeletal kelas II di RSGMP Jenderal Achmad Yani. Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional.Penelitian menggunakan foto rontgen sefalometri lateral dengan jumlah 46 sampel penelitian, dengan 14 sampel penelitian berjenis kelamin laki-laki dan 32 sampel penelitian berjenis kelamin perempuan. Klasifikasi maloklusi skeletal kelas II ditentukan berdasarkan nilai sudut ANB yaitu >4°. Hasil: hasil analisis data yang telah dilakukan uji korelasi Spearman dan nilai signifikansi (nilai p) adalah 0,427. Rerata jarak ANS-PNS dengan pasien skeletal kelas II yaitu 48,26 mm. Kesimpulan: Tidak terdapat] hubungan yang signifikan antara jarak ANS-PNS dengan nilai sudut ANB terhadap pasien skeletal kelas II di RSGMP Jenderal Achmad Yani.

Kata Kunci: Jarak ANS-PNS, maloklusi skeletal, sudut ANB