ABSTRAK

Latar Belakang: Penyembuhan luka gingiva merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai sel, termasuk neutrofil, yang berperan penting dalam tahap inflamasi. Ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) diketahui mengandung senyawa bioaktif seperti flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan menton yang memiliki aktivitas anti-inflamasi, antibakteri, dan imunostimulasi. Namun, pengaruhnya terhadap jumlah neutrofil selama proses penyembuhan luka gingiva belum banyak diteliti. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratorik dengan metode post-test only control group. Subjek penelitian adalah 30 ekor tikus jantan galur Sprague Dawley yang dibagi menjadi enam kelompok: kontrol positif, kontrol pembanding (povidone iodine 10%), dan empat kelompok perlakuan dengan aplikasi ekstrak daun mint konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Jumlah neutrofil dianalisis menggunakan preparat histologi yang diwarnai hematoksilineosin (HE). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan jumlah neutrofil secara signifikan pada kelompok perlakuan dengan aplikasi ekstrak daun mint dibandingkan kelompok kontrol. Konsentrasi ekstrak 50% dan 100% menunjukkan efektivitas tertinggi dalam mempercepat penurunan neutrofil dan mempercepat fase inflamasi dalam penyembuhan luka gingiva. Kesimpulan: Ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) efektif menurunkan jumlah neutrofil pada proses penyembuhan luka gingiva secara in vivo, terutama pada konsentrasi 50% dan 100%. Semakin tinggi konsentrasi maka jumlah sel neutrofil semakin menurun pada fase akhir penyembuhan luka yang mendukung potensi daun mint sebagai bahan alami yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

Kata Kunci: Daun mint, gingiva, Mentha piperita L., neutrofil, penyembuhan luka.