ABSTRAK

Daun salam (Syzygium polyanthum) memiliki kandungan flavonoid dengan sifat antioksidan yang berpotensi melindungi organ vital, seperti jantung dari stres oksidatif. Namun, penggunaan berlebihan dapat memicu toksisitas, sehingga diperlukan evaluasi toksisitas subkronis untuk memastikan keamanan konsumsinya. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental laboratorium dengan 24 ekor mencit jantan galur DDY yang dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok kontrol tidak menerima perlakuan, sementara tiga kelompok perlakuan lainnya masing-masing menerima dosis ekstrak etanol daun salam (EEDS) 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB secara oral selama 28 hari. Analisis histopatologi dilakukan pada organ jantung menggunakan metode semikuantitatif. Berdasarkan analisis, hasil menunjukan perubahan histopatologi berupa degenerasi hidropik dan degenerasi lemak pada kelompok perlakuan dengan dosis meningkat. Nilai rata-rata skoring histopatologi meningkat signifikan dari kelompok kontrol (0,00) ke kelompok perlakuan dosis tinggi 1000 mg/kgBB (0,83). Uji statistik Kruskall-Wallis menunjukan adanya perbedaan signifikan (p