ABSTRAK

Latar Belakang: Luka pada gingiva merupakan permasalahan yang sering terjadi akibat trauma atau tindakan bedah di rongga mulut. Ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, polifenol, saponin, alkaloid, dan terpenoid yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek ekstrak daun mint terhadap kecepatan penyembuhan luka gingiva secara in vivo pada tikus galur Sprague Dawley. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eskperimental laboratorium dengan metode post-test only control grup. Terdapat 30 sampel tikus galur Sprague Dawley yang terbagi ke dalam 6 kelompok, termasuk kelompok kontrol positif, kelompok kontrol pembanding povidone iodine 10%, dan perlakuan ekstrak daun M. piperita L. pada konsentrasi 12,5%, 25%, 50%, dan 100%. Luka dibuat pada mukosa attached gingiva anterior rahang atas sepanjang 5 mm dengan kedalaman 2 mm. Luka pada gingiva diamati berdasarkan Panjang penyembuhan luka pada hari ke-0, ke-3, ke-5, dan ke-7. Hasil: Ekstrak M. piperita L. menunjukkan efek yang signifikan dalam mempercepat penyembuhan luka gingiva dibandingkan kelompok kontrol. Konsentrasi ekstrak daun mint yang paling efektif adalah 100%. Kesimpulan: Ekstrak M. piperita L. memiliki potensi sebagai agen penyembuhan luka alami untuk meningkatkan proses regenerasi jaringan gingiva. Kandungan paling tinggi yang terdapat pada ekstrak . piperita L. untuk membantu proses penyembuhan luka gingiva yaitu terpenoid. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak M. piperita L., maka semakin cepat proses penyembuhan luka.

Kata kunci: daun mint, gingiva, penyembuhan luka, tikus Sprague Dawley
viii