ABSTRAK

Latar Belakang: Luka gingiva merupakan terganggunya lapisan epitel kulit atau mukosa akibat trauma fisik atau paparan panas. Proses penyembuhan luka gingiva berlangsung melalui tiga fase: inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Dalam fase proliferasi, fibroblas berperan penting dengan melepaskan serat kolagen untuk menyatukan tepi luka dan peningkatan jumlah fibroblas dapat mempercepat penyembuhan. Penggunaan bahan obat dapat membantu mempercepat proses ini. Tanaman herbal seperti daun mint (Mentha piperita L.), memiliki potensi sebagai obat dengan efek samping minimal dibandingkan dengan obat sintetik. Penelitian ini bertujuan meneliti efek ekstrak daun mint terhadap jumlah fibroblas dalam proses penyembuhan luka gingiva secara in vitro.Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) dalam penyembuhan luka gingiva pada tikus Sprague Dawley.Metode:Penelitian ini merupakan eksperimental laboratorik dengan desain post-test only control group. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Aretha Medika Utama, Bandung, pada September-Desember 2024. Data akan dianalisis menggunakan SPSS dengan uji Kruskal-Wallis.Hasil: hasil analisis Kruskall-Wallis menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jumlah sel fibroblas dalam proses penyembuhan luka gingiva secara in vivo. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p-value sebesar 0,000< 0,05. Kesimpulan:Ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) berpengaruh signifikan dalam meningkatkan jumlah sel fibroblas pada penyembuhan luka gingiva pada tikus Sprague Dawley.

Kata Kunci: Mentha piperita L., fibroblas, penyembuhan luka, gingiva, Sprague Dawley