Image of Perbedaan laju alir saliva antara pasien stomatitis aftosa rekuren dengan pasien tanpa stomatitis aftosa rekuren (RSGM Universitas Jenderal Achmad Yani)

Skripsi

Perbedaan laju alir saliva antara pasien stomatitis aftosa rekuren dengan pasien tanpa stomatitis aftosa rekuren (RSGM Universitas Jenderal Achmad Yani)



ABSTRAK

Latar Belakang: Stomatitis Aftosa Rekuren (SAR) atau sariawan adalah peradangan rongga mulut yang ditandai dengan lesi ulseratif berbentuk bulat atau
oval, berukuran 1 10 mm, tunggal (single) atau multipel. Lesi ini memiliki pseudomembran berwarna putih kekuningan pada permukaan dangkal dan batas yang tidak teratur (irregular). SAR biasanya muncul pada mukosa non-keratin, seperti mukosa labial, bukal, dasar mulut, dan lidah. Penyebabnya belum pasti, tetapi dipengaruhi oleh faktor genetik, trauma mekanis, alergi, stres, hormonal, defisiensi nutrisi, dan infeksi bakteri. SAR terbagi menjadi tiga jenis yaitu minor,mayor, dan herpetiform. Saliva merupakan cairan di dalam rongga mulut yang memiliki peran penting, ketika saliva dinyatakan dalam bentuk ml/menit maka disebut laju alir saliva. Laju alir saliva terbagi dua yaitu laju alir saliva tanpa stimulasi dan yang terstimulasi. Saliva memiliki peran penting di dalam rongga mulut, ketika terjadi penurunan laju alir saliva maka rongga mulut akan rentan terkena trauma, iritasi, dan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan laju alir saliva antara pasien SAR dengan pasien tanpa SAR di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jenderal Achmad Yani. Metode: Jenis penelitian ini merupakan penelitian komparatif yang menggunakan metode kuantitatif dengan
desain cross-sectional comparative. Responden penelitian ini berjumlah 22 orang, terdiri dari 11 pasien Stomatitis Aftosa Rekuren dan 11 pasien tanpa Stomatitis Aftosa Rekuren di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Jenderal Achmad Yani. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Metode yang digunakan dalam pengukuran saliva adalah spitting. Data akan dianalisis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil: Tidak terdapat perbedaan laju alir saliva antara pasien SAR dengan pasien tanpa SAR di RSGM Unjani. Data analisis dengan uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa 11 orang pasien SAR memiliki rata-rata laju alir saliva dengan kategori normal (0,345 ml/menit) dan 11 orang pasien tanpa SAR memiliki rata-rata laju alir saliva dengan kategori normal (0,371 ml/menit). Kesimpulan: Berdasarkan penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan laju alir saliva antara pasien SAR dengan pasien tanpa SAR di RSGM Unjani.

Kata kunci: Laju alir saliva, RSGM Universitas Jenderal Achmad Yani, Stomatitis Aftosa Rekuren.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit FKG//Kedokteran Gigi-S1 : Cimahi.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
computer disc
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog