ABSTRAK

Latar Belakang: Temporomandibular Disorder (TMD) adalah gangguan muskuloskeletal yang umum terjadi, ditandai dengan nyeri pada sendi
temporomandibular (TMJ) dan otot wajah. Stres, terutama pada mahasiswa dengan tekanan akademis tinggi, berperan dalam terjadinya TMD. Penelitian ini bertujuan untuk memahami hubungan antara stres dan TMD pada mahasiswa angkatan 2021 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 35 mahasiswa tingkat akhir angkatan 2021 yang dipilih secara acak. Data dikumpulkan melalui kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) dan pemeriksaan klinis menggunakan Helkimo Index. Analisis data dilakukan dengan aplikasi IBM SPSS Statistics. Data dari hasil penelitian kemudian akan dianalisis melalui analisis univariat dan bivariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa mengalami stres sedang (45,7%) dan TMD dengan disfungsi ringan (51,4%). Hasil menunjukan terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dan keparahan TMD, di mana peningkatan tingkat stres berhubungan dengan peningkatan keparahan TMD (r = 0,571). Kesimpulan: Penelitian ini menemukan bahwa stres berpengaruh signifikan terhadap TMD pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melibatkan lebih banyak subjek dan menggunakan alat ukur yang berbeda untuk diagnosis TMD.

Kata kunci: mahasiswa kedokteran gigi, stres akademis,Temporomandibular Disorder(TMD).