ABSTRAK

Latar Belakang: Kehilangan gigi merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia, dimana penggunaan gigi tiruan merupakan perawatan yang tepat pada masalah tersebut. Resin akrilik polimerisasi panas banyak digunakan sebagai basis gigi tiruan karena sifat fisik dan estetika yang baik. Namun, perawatan yang kurang tepat dapat menyebabkan akumulasi mikroorganisme seperti Candida albicans, sehingga diperlukan pembersihan dengan larutan pembersih gigi tiruan. Ekstrak serai wangi (Cymbopogon nardus), dengan sifat antijamurnya, dapat menjadi alternatif pembersih gigi tiruan. Namun, kandungan fenol dalam serai wangi,khususnya flavonoid dan tanin, dapat berinteraksi dengan struktur polimer resin akrilik melalui proses hidrolisis, yang berpotensi menurunkan kekuatan transversa. Tujuan: Mengetahui pengaruh durasi perendaman resin akrilik polimerisasi panas
dalam ekstrak serai wangi 50% terhadap kekuatan transversal resin. Metode: Penelitian eksperimental ini menggunakan desain posttest-only control group.Sampel resin akrilik direndam dalam ekstrak serai wangi 50% selama 4 dan 8 hari,lalu dibandingkan dengan kelompok kontrol (aquades). Pengujian kekuatan transversal dilakukan menggunakan universal testing machine. Hasil: Kekuatan transversal resin akrilik yang direndam dalam ekstrak serai wangi selama 4 hari adalah 67,649 MPa, dan selama 8 hari adalah 63,083 MPa. Meski terjadi sedikit penurunan pada perendaman lebih lama, perbedaannya tidak signifikan secara statistik dibandingkan kelompok kontrol. Kesimpulan: Ekstrak serai wangi 50% dapat digunakan sebagai alternatif pembersih gigi tiruan tanpa secara signifikan mengurangi kekuatan transversal resin akrilik.

Kata Kunci: Antijamur, ekstrak serai wangi, gigi tiruan, kekuatan transversa, resin akrilik.