ABSTRAK

Latar Belakang: Daun reundeu (Staurogyne elongata) merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang dapat digunakan dalam proses penyembuhan luka.Manfaat tanaman ini sangat banyak dalam dunia pengobatan secara empiris. Senyawa fitokimia seperti flavonoid, saponin, dan tanin memiliki berbagai efek fisiologis yang baik untuk kesehatan, yang berfungsi dalam proses penyembuhan luka, sebagai antioksidan, antiseptik, dan antimikroba. Guna memastikan keamanan ekstrak, diperlukan uji sitotoksisitas pada sel normal. Model sel yang digunakan adalah sel line fibroblas 3T3. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil uji toksisitas ekstrak daun reundeu (Staurogyne elongata) terhadap sel line fibroblas yang aman. Metode: Penelitian ini menggunakan desain eksperimental laboratoris dengan pendekatan randomized post test only control group design. Perlakukan dengan pemberian esktrak daun reundeu (Staurogyne elongata) menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% dan menggunakan konsentrasi 3,125% 1,56%, 0,78%, 0,39%, dan 0,19% terhadap sel line fibroblas 3T3. Viabilitas diamati setelah 24 jam menggunakan teknik WST-8.
Absorbansi diukur menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 490 nm. Hasil: Ekstrak etanol daun reundeu (Staurogyne elongata) dengan konsentrasi 0,19%, 0,39%, 0,78%, dan 1,56% dianggap sebagai dosis aman, sedangkan pada konsentrasi 3,13% memiliki tingkat toksisitas lebih tinggi, sehingga dianggap sebagai dosis yang tidak aman. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakukan dengan nilai p = 0,000. Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji sitotoksik menunjukkan bahwa ekstrak daun rendeu aman pada rentang konsentrasi 0,19 –1,56%. Ekstrak daun rendeu juga menunjukkan nilai IC50 yaitu 8.900% yang artinya aman untuk digunakan pada proses penyembuhan luka.

Kata kunci: fibroblas, konsentrasi, penyembuhan luka, reundeu (Staurogyne elongata), senyawa fitokimia