ABSTRAK

Latar Belakang: Kecemasan terhadap perawatan gigi (dental anxiety) merupakan respons emosional dan fisiologis terhadap situasi yang dianggap menakutkan selama prosedur perawatan gigi. Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak dan dapat menyebabkan mereka menghindari perawatan, sehingga memperburuk kesehatan gigi. Tujuan: Mengetahui perbedaan kecemasan terhadap pemeriksaan karies gigi secara konvensional dan aplikasi HI BOGI pada murid SDN di Kota Cimahi, diukur dengan Galvanic Skin Response (GSR). Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional ini melibatkan 97 murid berusia 12 tahun dari 6 SDN di Kota Cimahi yang dipilih secara purposive sampling. Subjek dibagi secara acak menjadi dua kelompok: pemeriksaan konvensional dan menggunakan aplikasi HI BOGI. Kecemasan diukur menggunakan GSR. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji t atau Wilcoxon sesuai distribusi data. Hasil: Hasil menunjukkan bahwa terjadi peningkatan proporsi peserta yang tidak cemas setelah pemeriksaan, baik pada kelompok konvensional (dari 45% menjadi 58,3%) maupun kelompok HI BOGI (dari 55% menjadi 70%). Sementara itu, proporsi peserta dengan kecemasan ringan dan sedang menurun pada kedua kelompok. Tidak ditemukan peserta dengan kecemasan berat pada kelompok HI BOGI, baik sebelum maupun sesudah pemeriksaan. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan signifikan antara kedua kelompok, baik sebelum (p=0,027) maupun sesudah pemeriksaan (p=0,032).Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok sebelum pemeriksaan maupun pada setelah pemeriksaan.

Kata kunci: anak, HI BOGI, kecemasan, pemeriksaan gigi.