ABSTRAK

Latar belakang: Periodontitis merupakan suatu inflamasi periodontal pada jaringan pendukung gigi yang sering dialami masyarakat Indonesia. Saat ini, salah satu masalah perawatan tambahan pada periodontitis seperti pemberian antibiotik adalah resistensi antibiotik akibat penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Potensi daun sirih cina (Peperomia pellucida (L.) Kunth) sebagai alternatif terapi periodontal yang berasal dari bahan alami. Sebagai bahan baru yang akan dikembangkan, daun sirih cina harus diuji biokompatibilitasnya dengan uji toksisitas. Tujuan: Mengetahui sitotoksisitas ekstrak daun sirih cina (Peperomia pellucida (L.) Kunth) pada sel fibroblas. Metode: Metode yang digunakan yaitu eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian Post-test control group design. Pengujian dilakukan menggunakan ELISA reader dengan metode MTT assay pada sel fibroblas BHK-21 terhadap 10 kelompok perlakuan, yaitu kelompok dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,12%, 1,56%, 0,78%, kontrol negatif (kontrol media), dan kontrol positif (kontrol positif), dengan dilakukan pengulangan sebanyak 8 kali. Uji statistik yang digunakan yaitu Kruskal Wallis untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan antara variabel dan uji perbandingan 2 kelompok dengan Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok uji dengan kontrol negatif (kontrol media). Pada konsentrasi 0,78% didapatkan persentase viabilitas sebesar 92% (tidak toksik atau biokompatibel). Kesimpulan: Seluruh ekstrak daun sirih cina memiliki aktivitas viabilitas sel fibroblas dan yang berada dalam kategori tidak toksik atau biokompatibel adalah konsentrasi 0,78%, sehingga ekstrak ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk obat alternatif terapi periodontal.

Kata kunci: Periodontitis, uji sitotoksisitas, sel fibroblas, daun sirih cina, MTT