ABSTRAK

Latar Belakang : Resin komposit nanofilled sering digunakan dalam restorasi gigi karena sifat mekanik dan estetikanya yang baik. Namun, kebocoran tepi pada restorasi tetap menjadi tantangan yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Masyarakat Indonesia sering mengonsumsi teh manis. Pada masa modern sekarang teh manis dikemas dalam bentuk kemasan seperti botol ataupun kardus persegi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh perendaman gigi dalam minuman teh kemasan terhadap tingkat kebocoran tepi restorasi resin komposit nanofilled. Metode : Penelitian ini merupakan studi eksperimental laboratorium dengan desain post-test control group. Sampel yang digunakan adalah gigi premolar satu atas kanan dan kiri yang telah diekstraksi, kemudian dilakukan restorasi kelas I menggunakan resin komposit nanofilled. Sampel dibagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 9 sampel. Kelompok kontrol negatif diberi perlakuan perendaman dalam aquades selama 24 jam. Kelompok kontrol positif diberi perlakuan perendaman dalam larutan karbamid peroksida 35% selama 24 jam. Kelompok perlakuan diberi perlakuan perendaman dalam minuman teh kemasan selama 24 jam. Setelah perendaman, sampel diwarnai dengan larutan methylene blue 0,5% untuk mengevaluasi kebocoran tepi. Data dianalisis menggunakan uji Kruskal-Wallis dan uji lanjut Mann-Whitney. Hasil : penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang direndam dalam teh kemasan memiliki tingkat kebocoran tepi yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol negatif dengan nilai signifikansi sebesar 0,001. Perbedaan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dan kontrol positif signifikan secara statistik (p
< 0,05). Namun, tidak terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol positif (karbamid peroksida) dan kelompok perlakuan (p > 0,05).

Kata Kunci: Kebocoran tepi, restorasi gigi, resin komposit nanofilled, teh kemasan.