ABSTRAK

Latar Belakang: Indonesia menghadapi masalah prevalensi stunting yang tinggi pada balita, termasuk di Kabupaten Garut, yang mencapai 23,6%. Stunting tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik tetapi juga kesehatan gigi dan mulut, terutama risiko Early Childhood Caries (ECC). Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor seperti penurunan produksi saliva, diet yang buruk, dan ketidakseimbangan mikroorganisme mulut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stunting dengan kejadian ECC pada anak usia 3-5 tahun di Posyandu Kecamatan Cibiuk Kabupaten Garut. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel terdiri dari 34 anak yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) dan pemeriksaan ECC menggunakan alat kedokteran gigi dasar. Analisis data menggunakan uji korelasi Kendall Tau dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil: Hasil analisis menunjukkan hubungan signifikan antara stunting dan ECC (p=0,025; r=0,382). Sebagian besar anak stunting (97,1%) memiliki IMT sangat kurus, dan 85,3% di antaranya mengalami ECC kategori parah (tipe III). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara stunting dan ECC pada anak usia 3-5 tahun. Anak stunting dengan IMT rendah cenderung memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita ECC parah.

Kata kunci: Early Childhood Caries, Indeks Massa Tubuh, Stunting.