ABSTRAK

Latar belakang: Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan gigi yang paling umum terjadi akibat aktivitas bakteri Streptococcus mutans dan konsumsi makanan kariogenik seperti sukrosa. Salah satu alternatif pengobatan karies adalah menggunakan bahan alami yang memiliki efek antibakteri, seperti ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) yang diketahui mengandung flavonoid, polifenol, tanin, saponin.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun mint sebagai agen antikaries terhadap gigi tikus jantan galur Wistar yang diinduksi S. mutans dan pakan tinggi sukrosa. Metode: Studi ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan desain post-test only control group. Tikus dibagi menjadi lima kelompok: Kontrol negatif (tanpa perlakuan), kontrol positif (diinduksi S. mutans tanpa perlakuan), dan tiga kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak daun mint dengan dosis 6 mg, 12 mg, dan 24 mg/ 200 g BB selama 30 hari. Pengamatan karies dilakukan menggunakan metode Keyes. Hasil: Kelompok yang diberikan ekstrak daun mint mengalami penurunan skor karies secara signifikan dibandingkan kontrol positif (p < 0,05). Konsentrasi 24 mg/ 200 g BB menunjukkan efektivitas tertinggi dalam menghambat perkembangan karies. Kesimpulan: Ekstrak daun mint memiliki potensi sebagai agen antikaries, dengan efektivitas yang meningkat seiring dengan peningkatan dosis. Konsentrasi 24 mg/ 200 g BB merupakan dosis optimal dalam menghambat karies gigi pada tikus yang diinduksi S. mutans dan pakan tinggi sukrosa.

Kata kunci: agen antikaries, ekstrak daun mint, Mentha piperita L., karies gigi,Streptococcus mutans