ABSTRAK

Latar Belakang: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas pasta gigi poliherbal sebagai antiinflamasi berdasarkan ekspresi M1 (CD86) dan M2 (CD163) serta menganalisis perbedaan ekspresi kedua marker tersebut pada proses penyembuhan gingivitis tikus Wistar setelah pemberian sediaan pasta gigi poliherbal pada hari ke-0, -1, -3, -5 dan -7. Metode : Pasta Gigi Poliherbal diproduksi dengan kandungan beberapa bahan herbal, diantaranya : ekstrak royal jelly, jintan hitam (Nigella sativa L.), jahe (Zingiber officinale), kayu manis (Cinnamomum burmannii). Sebanyak 30 ekor tikus diinduksi gingivitis pada jaringan gingiva maksila dan mandibula menggunakan silk ligature dan induksi stok bakteri, kemudian dibagi menjadi tiga kelompok (KN,n=10), (KP, n=10) dan kelompok perlakuan pasta gigi poliherbal (n=10). Preparat sampel jaringan gingiva tikus kemudian dilakukan pewarnaan imunohistokimia. Hasil pewarnaan diobservasi menggunakan mikroskop cahaya. Hasil : Hasil rerata M1 (CD86) pada kelompok perlakuan poliherbal menunjukkan penurunan pada hari ke 3 penelitian dibandingkan dengan kelompok KN dan KP. Hasil rerata M2 (CD163) pada kelompok perlakuan poliherbal dan KN menunjukkan kenaikan konstan mulai hari ke-0 hingga ke-7 penelitian, namun hasil rerata pada kelompok perlakuan poliherbal lebih tinggi dibanding kelompok kontrol negatif KN. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian M1 (CD86) pada kelompok perlakuan poliherbal penelitian ini berhasil di reduksi lebih cepat dibanding dengan kelompok KN dan KP, sehingga dapat lebih cepat menginisiasi proses perbaikan jaringan yang ditunjukkan dengan kenaikan konstan hasil rerata M2 (CD163) pada kelompok perlakuan poliherbal. Dapat disimpulkan bahwa kandungan antioksidan yang terkandung dalam ekstrak bahan herbal yang digunakan dalam pasta gigi poliherbal berperan sinergis sebagai antiinflamasi untuk mereduksi inflamasi dan mempercepat proses perbaikan jaringan.

Kata kunci: CD86, CD163, gingivitis, inflamasi, pasta gigi poliherbal, peradangan, wound healing.