ABSTRAK

Sepsis merupakan kondisi inflamasi sistemik yang dapat memicu stres oksidatif dan meningkatkan kadar malondialdehid (MDA) sebagai penanda peroksidasi lipid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ekstrak buah ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap kadar MDA pada tikus (Rattus norvegicus) model sepsis yang diinduksi lipopolisakarida (LPS). Penelitian ini menggunakan 29 ekor tikus Wistar dengan berat badan 200–250 gram yang dibagi menjadi lima kelompok: kontrol negatif (K-), kontrol positif (K+ dengan LPS 2 mg/KgBB), serta tiga kelompok perlakuan yang diberi ekstrak ciplukan dengan dosis 375 mg/KgBB (K1), 750 mg/KgBB (K2), dan 1500 mg/KgBB (K3) selama tujuh hari sebelum induksi LPS. Kadar MDA diukur menggunakan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar MDA tertinggi terdapat pada kelompok K2 (0,590 mg/dL), sedangkan kadar terendah terdapat pada K- (0,323 mg/dL). Mortalitas tertinggi terjadi pada K3 dengan empat tikus mati, diikuti K1 dan K2 dengan masing-masing tiga tikus mati.Pemberian ekstrak ciplukan dengan dosis lebih tinggi cenderung meningkatkan kadar MDA dan angka kematian tikus. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak buah ciplukan tidak menurunkan kadar MDA pada tikus sepsis,bahkan dapat meningkatkan stres oksidatif pada dosis tinggi. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi mekanisme toksisitas ekstrak ciplukan dalam kondisi sepsis.

Kata kunci: Ekstrak buah ciplukan, Lipopolisakarida, Malondialdehid, Sepsis,Stres oksidatif.