ABSTRAK

Indeks massa tubuh (IMT) adalah indikator status gizi yang memengaruhi kesehatan dan kekuatan otot. Obesitas menghambat AMPK, sehingga dapat mengurangi daya tahan dan menurunkan fungsi otot, dan meningkatkan risiko penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara IMT dengan Kekuatan Otot pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani. Penelitian ini menggunakan metode studi observasional analitik potong lintang pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani Angkatan 2023. Sampel diambil dengan kriteria inklusi dan eksklusi,melibatkan pengukuran Indeks Massa Tubuh, kekuatan genggaman, dan lompatan.Analisis data menggunakan SPSS dan mematuhi etika penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa FK Unjani Angkatan 2023 memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal (50%) yang menunjukkan status gizi baik.Semua responden dengan IMT Overweight dan obesitas kelas I dan II menunjukkan hasil lompat jauh berdiri di bawah rata-rata (100%) hanya 7,1% dari responden dengan IMT normal yang mencapai kategori rata-rata. Sebagian besar responden dengan IMT normal memiliki kekuatan tangan yang normal (57,1%) begitupula dengan obesitas kelas II sebanyak (83,3%). Tidak ada hubungan signifikan antara IMT dan kekuatan otot setelah di uji menggunakan uji statistik chi square, dengan p-value masing-masing 0,629 dan 0,792. Penelitian ini sejalan dengan studi sebelumnya yang menunjukkan ketidaksignifikanan dalam hubungan IMT dan kekuatan otot. Mayoritas mahasiswa FK Unjani Angkatan 2023 memiliki IMT normal, kekuatan otot normal pada handgrip strength, dan rendah pada standing long jump. Tidak ada hubungan signifikan antara IMT dan kekuatan otot.

Kata kunci: Indeks Massa Tubuh (IMT), kekuatan otot, mahasiswa kedokteran,observasional analitik