ABSTRAK

Latar Belakang: Maloklusi skeletal adalah maloklusi yang melibatkan ketidakharmonisan antara tulang-tulang penyusun maksilofasial seperti maksila, mandibula, kranium dan jaringan keras lainnya. Sudut ANB merupakan sudut yang paling valid dan indikator yang baik untuk mengukur pola perbedaan skeletal dalam bidang sagittal yang didapatkan dari radiograf sefalometri. Secara teori pada pasien dengan maloklusi skeletal kelas III akan menyebabkan curamnya sudut bidang mandibula. Sudut bidang mandibula menurut analisis Steiner perlu dilakukan analisis untuk menilai posisi dari mandibula terhadap kranium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara nilai sudut ANB dengan nilai sudut bidang mandibula pada pasien dengan maloklusi skeletal kelas III di RSGMP Jenderal Achmad Yani. Metode: metode yang digunakan adalah metode analitik observasional dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan terhadap 25 sampel. Hasil: Karakteristik pada pasien skeletal kelas III didapatkan rerata sudut ANB -4°, sudut bidang mandibula normal (96,0%) hasil analisis data yang telah dilakukan menggunakan uji korelasi Spearman, nilai signifikansi (p-value > 0,05) 0,656. Karakteristik pasien dengan maloklusi skeletal kelas III bervariasi yang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pola rotasi pertumbuhan, genetik, jenis kelamin, lingkungan, etnis dan ras. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara nilai sudut ANB dengan nilai sudut bidang mandibula pada pasien dengan maloklusi skeletal kelas III.

Kata kunci: Maloklusi skeletal kelas III, Sudut ANB, sudut bidang mandibula