ABSTRAK

Penggunaan bahan alami sebagai obat tradisional terus berkembang, namun penting untuk mengkaji keamanan penggunaannya melalui uji toksisitas. Salah satu tanaman yang perlu diuji adalah daun salam (Syzygium polyanthum), daun ini memiliki potensi terapeutik tetapi dapat menyebabkan toksisitas pada dosis tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek toksisitas subkronis ekstrak etanol daun salam terhadap gambaran histopatologi ginjal mencit (Mus musculus) galur DDY. Penelitian ini menggunakan mencit yang dibagi menjadi empat kelompok perlakuan, yaitu satu kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan yang diberikan perlakuan ekstrak etanol daun salam dengan dosis 250 mg/kgBB,500 mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB secara oral selama 28 hari. Sampel organ ginjal dibuat menjadi preparat histopatologi ginjal menggunakan metode pewarnaan hematoksilin dan eosin (HE), kemudian diamati perubahan gamabaran histopatologi berupa inflamasi, degenerasi hidropik, degenerasi lemak dan nekrosis. Gambaran perubahan ini diamati menggunakan slide scanner dengan perbesaran 100x. Data yang didapatkan, diolah menggunakan uji Kruskal-Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis EEDS 250 mg/kgBB, 500 mg/kgBB, dan 1000 mg/kgBB menimbulkan perubahan histopatologi ginjal yang signifikan (p : 0,002) dibandingkan kelompok kontrol. Perubahan tersebut semakin berat pada dosis yang lebih tinggi, mengindikasikan efek toksik ekstrak etanol daun salam. Penggunaan ekstrak etanol daun salam pada dosis 250mg/kgBB perlu diawasi untuk menghindari efek toksik terhadap ginjal.

Kata kunci: daun salam, histopatologi ginjal, uji toksisitas subkronis