ABSTRAK

Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah cukup. Salah satu inovasi media probiotik adalah permen susu karamel dengan tambahan soyghurt beku kering. Produk ini dapat menghasilkan produk probiotik yang tidak hanya memenuhi standar kesehatan tetapi juga disukai oleh masyarakat. Permen susu karamel memiliki kandungan yang kaya akan glukosa, sukrosa, dan protein yang menyediakan sumber energi bagi bakteri probiotik untuk mendukung pertumbuhan dan viabilitas. Namun,proses pembuatan permen susu karamel melibatkan suhu tinggi menjadi tantangan utama karena dapat menurunkan jumlah koloni probiotik akibat suhu tinggi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek suhu terhadap jumlah koloni bakteri probiotik pada pencampuran permen susu karamel dengan probiotik soyghurt beku kering. Pada penelitian ini digunakan suhu 35°C, 40°C, dan 45°C. Bakteri probiotik yang digunakan adalah soyghurt beku kering yang mengandung Lactobacillus acidophilus (ATCC 4356) dan Bifidobacterium bifidum (ATCC 29521) yang telah ditambahkan inulin dan sukrosa. Data dianalisis menggunakan
SPSS dengan uji Kruskal-Wallis dan uji Post Hoc Pairwise Comparisons. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan jumlah koloni bakteri probiotik antar kelompok suhu (p = 0,011). Hasil analisis menunjukkan jumlah koloni bakteri tertinggi ditemukan pada suhu 40°C (1,00 × 10⁸ CFU/mL), yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan suhu 35°C (4,50 × 10 CFU/mL) (p < 0,05). Penelitian ini menyimpulkan bahwa suhu optimal untuk
proses pencampuran soyghurt beku kering ke dalam permen susu karamel adalah 40°C. Suhu ini mampu mendukung viabilitas probiotik dalam permen susu karamel sehingga memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu ≥ 10 1 CFU/mL) dan 45°C (5,50 × 10 2 CFU/mL.

Kata kunci: Probiotik, Permen susu karamel, Soyghurt beku kering dan Suhu pencampuran