ABSTRAK

Alpukat merupakan tanaman yang kaya akan nutrisi dan fitokimia, termasuk senyawa fenolik (flavonoid, asam fenolik, tanin), fitosterol, alkaloid, dan karotenoid. Kandungan tersebut bermanfaat sebagai antimikroba, antioksidan,dan antijamur yang telah dibuktikan di beberapa penelitian. Adanya kandungan serta manfaat tersebut memungkinkan pemanfaatan alpukat tidak hanya pada buahnya, tetapi bagian lain seperti kulit alpukat karena kulit alpukat merupakan salah satu produk limbah alpukat yang jarang dimanfaatkan. Oleh karena itu,uji toksisitas akut perlu dilakukan untuk mengetahui keamanan suatu bahan uji.Metode uji toksisitas akut yang digunakan pada penelitian ini adalah Acute Toxic Class Method dengan menggunakan 15 mencit galur ddY yang dibagi menjadi 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan, yaitu: K1 dengan dosis awal 300 mg/kgBB, K2 dengan dosis pengulangan 300 mg/kgBB, K3 dengan dosis awal 2000 mg/kgBB, dan K4 dengan dosis pengulangan 2000 mg/kgBB,kemudian diamati 24 jam pertama dan dilanjutkan selama 14 hari. Hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa tidak terdapat kematian di semua kelompok perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanoli kulit alpukat termasuk dalam kategori 5 berdasarkan Globally Harmonized System (GHS), yang menunjukkan tingkat toksisitas rendah.

Kata Kunci : Acute Toxic Class, Jumlah Kematian, Kulit Alpukat, Uji Toksisitas Akut