ABSTRAK

Diabetes Melitus tipe 2 (DMT2) merupakan jenis diabetes yang paling umum dan terus meningkat secara global, termasuk di Indonesia. Kota Cimahi mengalami peningkatan kasus DMT2 dari 9.571 kasus pada 2019 menjadi 10.016 kasus pada 2023, mencerminkan tren yang mengkhawatirkan. Rumah Sakit Dustira sebagai fasilitas kesehatan utama memiliki peran penting dalam penanganan DMT2. Memahami prevalensi dan karakteristik pasien di rumah sakit ini diperlukan untuk perencanaan intervensi yang lebih efektif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan karateristik pasien DMT2 di RS Dustira. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif untuk menggambarkan prevalensi dan karakteristik pasien (DMT2) di Rumah Sakit Dustira Cimahi. Sampel diambil dengan metode consecutive sampling, di mana seluruh data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukkan dalam penelitian. Variabel yang dianalisis meliputi prevalensi DMT2, usia, jenis kelamin, tekanan darah, dan kontrol glikemik, dengan total 69 subjek sebagai sampel akhir. Penelitian ini telah memperoleh persetujuan kode etik dari Komite Etik Penelitian Kesehatan Rumah Sakit Dustira dengan nomor etik.RSD/169/XII/2024. Mayoritas pasien Mellitus (DMT2) dalam penelitian ini adalah laki-laki (56,5%) dengan rerata usia 56 ± 9,3 tahun. Sebagian besar pasien mengalami kontrol glikemik yang buruk, dengan 60,9% memiliki GDP tidak terkontrol dan 76,8% memiliki HbA1C tidak terkontrol. Selain itu, 42% pasien berada dalam kategori prehipertensi, sementara 20,2% mengalami hipertensi. Mayoritas pasien DMT2 dalam penelitian ini mengalami kontrol glikemik dan tekanan darah yang buruk, yang berisiko meningkatkan komplikasi lebih lanjut. Hasil ini menyoroti perlunya intervensi lebih efektif dalam manajemen diabetes, terutama dalam pengendalian gula darah dan tekanan darah.

Kata kunci: DM Tipe 2, Prevalensi,Tekanan Darah, Hipertensi, GDP, Hba1c.