ABSTRAK

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi masalah kesehatan global. Infeksi TB laten berisiko berkembang menjadi TB aktif, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah. Kontak serumah dan erat dengan pasien TB aktif menjadi kelompok berisiko tinggi. Penelitian ini bertujuan menggambarkan hasil pemeriksaan Interferon Gamma Release Assay (IGRA) pada kontak serumah dan erat pasien TB aktif di RS Dustira dan RSU Kasih Bunda Cimahi. Desain penelitian ini deskriptif observasional dengan metode consecutive sampling, melibatkan 33 subjek. Data dikumpulkan melalui wawancara, pemeriksaan fisik, IGRA, dan foto toraks. Hasil penelitian menunjukkan 69.7% subjek memiliki IGRA positif, 24.2% negatif, dan 6.1% indeterminate. Mayoritas IGRA positif ditemukan pada kontak serumah (57.6%), usia 36–45 tahun (24.2%), laki-laki (45.5%), IMT normal (42.5%), individu dengan vaksinasi BCG (66.7%), serta kelompok pekerjaan nontenaga kesehatan (57.6%).Sebanyak 97% subjek memiliki gambaran toraks negatif TB. Faktor risiko meliputi usia produktif dan pekerjaan dengan mobilitas tinggi, perilaku merokok pada laki-laki, serta riwayat kontak serumah dan erat dengan TB aktif. Vaksinasi BCG mengurangi risiko TB aktif tetapi tidak sepenuhnya mencegah infeksi TB laten. Tingginya prevalensi infeksi TB laten pada kontak erat dan serumah menunjukkan pentingnya pemeriksaan IGRA untuk deteksi dini, guna mencegah perkembangan menjadi TB aktif.

Kata kunci: IGRA, infeksi tuberkulosis laten, kontak erat, kontak serumah, tuberkulosis