ABSTRAK

Program Keluarga Berencana di Indonesia telah diakui secara luas, salah satu cara untuk menilai keberhasilan program KB adalah melalui indikator angka unmet need KB. Di Kabupaten Bandung Barat, angka unmet need KB masih tinggi yakni 13,27%, melebihi target nasional 7,40% bahkan di wilayah kerja Puskesmas Pataruman Kabupaten Bandung Barat mencapai 20%, sehingga dikhawatirkan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan reproduksi wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB di wilayah kerja Puskesmas Pataruman Kabupaten Bandung Barat Tahun 2025.Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan rancangan penelitian cross-sectional. Sampel terdiri dari 73 wanita PUS unmet need KB, yang dipilih menggunakan teknik accidental sampling dari populasi sebanyak 1.060 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner terstruktur, dan analisis data menggunakan uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar PUS di wilayah kerja Puskesmas Pataruman mengalami kejadian unmet need KB (74%) dan dikatakan bahwa dukungan suami memiliki hubungan signifikan dengan kejadian unmet need KB dengan hasil p value 0,028 (p < 0,05). Namun, tidak terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan (p value 0,506), paritas (p value 0,552) dan riwayat KB (p value 0,207) dengan kejadian unmet need KB (p > 0,05).Disimpulkan bahwa faktor dukungan suami memiliki hubungan yang signifikan dalam kejadian unmet need KB. Oleh karena itu, diharapkan puskesmas perlu lebih menekankan edukasi terkait program KB yang melibatkan pasangan untuk menurunkan angka unmet need KB.

Kata Kunci: unmet need KB, dukungan suami, pengetahuan, paritas, riwayat penggunaan KB. Kepustakaan: 42, 2017-2024