ABSTRAK

Penggunaan obat anti inflamasi non-steroid (OAINS) yang sering ditemui di masyarakat bekerja dengan menghambat produksi prostaglandin di seluruh tubuh,yang dapat menurunkan fungsi ginjal. OAINS juga dapat menginduksi pembentukan reactive oxygen species (ROS) yang dapat merusak sel. Kopi
memiliki kandungan flavonoid yang dapat menangkap ROS sehingga mengu rangi akumulasi radikal bebas. Penelitian ini mengidentifikasi efek renoprotektor dari ekstrak kulit buah kopi terhadap pemakaian asam asetil salisilat berlebih dengan menggunakan penelitian observasional atas gambaran histopatologi BBT ginjal tikus yang dibagi menjadi 6 kelompok, dengan masing-masing kelompok berisi 4ekor; K1 adalah kontrol negatif, K2 dalah kontrol positif yang diberikan asamasetil salisilat dosis 150 mg/KgBB, dan kelompok 3 hingga 6 (K3-K6) diberiakuan dengan dosis ekstrak etanol kulit buah kopi robusta masing-masing sebanyak 250, 500, 1000, dan 1500 mg/KgBB, kemudian diinduksi asam asetil salisilat dosis 150mg/KgBB. Sampel organ kemudian dibuat preparat histopatologi dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin (HE) lalu dilihat derajat inflamasi,degenerasi dan nekrosisnya pada pembesaran 100x dan 400x. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perubahan histopatologi ginjal pada semua kelompok. Kerusakan sel baru dapat diamati apabila target organ telah terpapar zat dengan konsentrasi dan durasi yang cukup tinggi untuk menimbulkan kerusakan.

Kata kunci : asam asetil salisilat, histopatologi ginjal, kulit kopi robusta