ABSTRAK

Hepatitis B merupakan penyakit infeksius yang diakibatkan oleh infeksi virus Hepatitis B. Virus hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi. Perempuan hamil yang terinfeksi hepatitis B juga dapat menularkan virusnya pada bayi pada saat melahirkan. Infeksi virus hepatitis B pada ibu hamil dapat mengakibatkan hepatitis fulminan dan meningkatkan mortalitas pada ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian hepatitis B pada ibu hamil. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil yang akan memeriksan HBsAg di Puskesmas Cimahi Selatan. Sampel pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi berupa ibu hamil trimester 1 dan 2. Pemeriksaan HBsAg menggunakan Metode Imunokromatografi. Jenis data yang digunakan adalah data primer menggunakan kuesioner. Adapun faktor risiko kejadian hepatitis b pada ibu hamil berupa pendidikan, pekerjaan, riwayat keluarga,riwayat transfusi darah, riwayat vaksin, dan penggunaan jarum suntik. Hasil
pemeriksaan HBsAg terhadap 40 sampel Ibu hamil yaitu negatif, sebagian besar responden mempunyai riwayat pendidikan SD-SMP (40%) dan SMA/SMAK (40%), lebih banyak responden yang tidak bekerja (85%), tidak pernah melakukan transfusi darah (87,5%), tidak memiliki riwayat hepatitis b pada keluarga (97,5%),belum melakukan vaksin hepatitis b (80%), serta tidak ada riwayat penggunaan jarum suntik (100%). Kesimpulan pada penelitian ini bahwa faktor risiko kejadian hepatitis B pada ibu hamil berdasarkan transfusi darah, penggunaan jarum suntik,riwayat keluarga, riwayat vaksin, pendidikan dan pekerjaan tidak dapat ditentukan dikarenakan pada penelitian ini hasil pemeriksaan HBsAg pada ibu hamil negatif.

Kata Kunci: Hepatitis B, HbsAg, Ibu Hamil