ABSTRAK

Pewarnaan bakteri adalah teknik yang digunakan untuk membedakan antara jenis bakteri Gram - positif dan Gram - negatif. Pewarnaan bakteri bertujuan untuk mempermudah pengamatan morfologi bakteri dengan mikroskop, memperjelas ukuran, bentuk bakteri, melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri seperti dinding sel dan vakuola. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimental in vitro yang bertujuan untuk mencari pengaruh variasi konsentrasi ekstrak bunga telang (Clitoria ternatea L.) dibandingkan pewarna sintetik kristal violet dalam pewarnaan Gram dan pewarnaan sederhana terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Terdapat 4 kelompok perlakuan yaitu ekstrak bunga telang konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Analisa data dilakukan uji stastistik untuk mengevaluasi perbedaan kualitas warna kristal violet dengan ekstrak bunga telang, data penelitian juga menggunakan Image J untuk mengukur intensitas warna. Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan bahwa ekstrak bunga telang belum mampu mewarnai bakteri Staphlococcus epidermidis pada hasil skoring menunjukkan hasil pewarnaan gram maupun pewarnaan sederhana masih jauh sampai dapat terwarnai seperti pewarnaan pada kontrol. Sedangkan hasil dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan dengan ditunjukkannya nilai signifikan pada uji non parametrik Kruskal-Wallis sebesar 0.029 < 0.05. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak kelopak bunga telang (C. ternatea L.) belum dapat secara langsung digunakan sebagai alternatif pewarna bakteri sederhana berbasis bahan alam ramah lingkungan karena diperlukan perlakuan tambahan untuk mengatasi kekurangan dari zat warna alaminya.

Kata kunci : Bunga telang, pewarnaan gram, pewarna sederhana, bakteri Staphylococcus epidermidis.