ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.1691/Menkes/Per/VIII 2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit, nilai kritis harus segera dilaporkan karena berkaitan dengan keselamatan pasien di rumah sakit. Nilai kritis pemeriksaan laboratorium adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang sangat abnormal dan dapat mencerminkan keadaan yang mengancam jiwa,sehingga perlu segera dilaporkan kepada dokter yang merawat pasien untuk segera ditangani.Tujuan: Mengetahui waktu proses pelaporan paling efektif nilai kritis hasil laboratorium hematologi, imunologi dan kimia klinik tiga bulan terakhir.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan kuantitatif Hasil: waktu pelaporan nilai kritis hematologi (A) terhadap waktu pelaporan nilai kritis kimia klinik (B) memiliki perbedaan 2 menit 21 detik dengan p-value 0,125.Bila dibandingkan dengan nilai α=0,05, maka p-value > α , waktu pelaporan nilai kritis hematologi (A) terhadap waktu pelaporan nilai kritis imunologi (B) memiliki nilai perbedaan minus artinya bila waktu pelaporan hematologi 10 menit, maka waktu pelaporan imunologi 12 menit 40 detik, sehingga selisih perbedaan -2 menit 40 detik dengan p-value sebesar 0,153. Bila dibandingkan dengan nilai α=0,05,maka p-value > α waktu pelaporan nilai kritis kimia klinik (A) terhadap waktu pelaporan nilai kritis imunologi (B) pada tabel tersebut memiliki nilai perbedaan minus artinya bila waktu pelaporan kimia klinik 10 menit, maka waktu pelaporan imunologi 15 menit 2 detik, sehingga selisih perbedaan -5 menit 2 detik p-value 0,007. Bila dibandingkan dengan nilai α=0,05, maka p-value < α Kesimpulan: Ada perbedaan lama waktu pelaporan hasil nilai kritis antara jenis pemeriksaan kimia klinik, hematologi otomatis terhadap imunologi manual.

Kata kunci : Analisis efektifitas waktu, nilai kritis, keamanan pasien.