ABSTRAK

Penggunaan PTS mempercepat transportasi sampel ke laboratorium, namun sampel dapat mengalami percepatan/perlambatan mendadak, kecepatan tinggi,perubahan tekanan udara, pergerakan sampel dalam tabung, dan getaran menyebabkan hemolisis. Enzim AST berada didalam sel eritrosit apabila sampel hemolisis maka isi sel keluar sehingga menyebabkan peningkatan aktivitas enzim AST yang keluar dari sel darah merah. Tujuan dari penelitian melihat pengaruh PTS terhadap pengukuran aktivitas enzim AST. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik yang dilakukan terhadap 48 sampel serum SST dan plasma K3EDTA pada priode April-Juni 2024. Seluruh sampel diperiksa aktivitas enzim AST kemudian data hasil diolah melalui uji statistik untuk melihat perbedaan rata-rata pada kadar AST masing-masing sampel. Melalui uji statistik didapatkan hasil rata-rata aktivitas enzim AST pada serum pasien normal adalah 25 U/L dan serum patologis adalah 119 U/L.Hasil rata-rata aktivitas enzim AST pada plasma normal adalah 23 U/L dan plasma patologis adalah 108 U/L.nilaip-value yang diperoleh pada sampel AST normal adalah 0,380 p-value (0.380) >alfa (0.05), sedangkan pada sampel AST patologis nilai p-value yang diperoleh adalah 0,011 p-value < alfa (0.05). Sehingga dapat disimpulkan transportasi sampel darah melalui PTS tidak mempunyai pengaruh signifikan secara klinis terhadap parameter aktivitas enzim AST.

Kata kunci : AST, Pneumatic Tube System (PTS), Serum, Plasma EDTA