ABSTRAK

Gagal ginjal kronis merupakan keadaan yang menyebabkan hilangnya fungsi ginjal yang memerlukan manajemen medis serta keperawatan yang kompleks, dengan hemodialisis menjadi terapi utama. Fatigue merupakan perasaan subjektif yang tidak menyenangkan, berupa kelelahan, kelemahan, dan penurunan energi. Kondisi ini menjadi keluhan utama pasien dengan dialisis dengan prevalensinya mencapai 60-97%. Sehingga diperlukan aromaterapi lavender yang memiliki kandungan linalool, berguna untuk mengurangi fatigue dan meningkatkan kualitas hidup.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi inhalasi aromaterapi lavender terhadap tingkat fatigue pada pasien hemodialisa di Rumah Sakit TK II 03.05.01 Dustira.Desain penelitian menggunakan metode pre-eksperimental. Populasi penelitian adalah pasien yang menjalani hemodialisa 2x dalam seminggu dalam Rumah Sakit TK II 03.05.01 Dustira, melalui sampel 38 responden diambil dengan menggunakan teknik Nonprobbility sampling yaitu Purposive sampling. Analisa data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat memakai tes Marginal Homogeneity.Hasil penelitian menunjukkan sebelum terapi inhalasi aromaterapi lavender, 17 responden (44,7%) memiliki tingkat fatigue sedang, serta selepas diberi terapi inhalasi aromaterapi lavender, tingkat fatigue responden mengalami penurunan menjadi fatigue ringan pada 19 responden (50,0%). Uji Marginal Homogeneity menunjukkan nilai p-value 0,005 (α < 0,05), ditemukan dampak pemberian terapi inhalasi aromaterapi lavender terhadap tingkat fatigue pada pasien hemodialisa.Disarankan pihak rumah sakit mampu mengimplementasikan terapi nonfarmakologi,yaitu pemberian terapi inhalasi aromaterapi untuk mengatasi fatigue terhadap
pasien yang menjalankan hemodialisa.

Kata Kunci : Aromaterapi lavender,Fatigue,Gagal ginjal kronik,Hemodialisa