Abstrak

Transportasi sampel dari ruang perawatan menuju ke laboratorium umumnya dilakukan dengan dua metode pengiriman yaitu menggunakan pneumatic tube system (PTS) dan transportai manual oleh petugas. Penggunaan PTS sebagai alat transportasi sampel memiliki kelemahan yaitu mengakibatkan sampel yang dikirim terpapar gaya tekanan,percepatan/perlambatan mendadak, kecepatan tinggi, perubahan tekanan udara, pergerakan sampel dalam tabung, dan getaran. Kondisi tersebut berpotensi mengurangi kualitas sampel, karena menyebabkan rusaknya membran sel terutama eritrosit (hemolisis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kadar kalium pada sampel darah yang dikirim menggunakan pneumatic tube system dengan transport manual. Jenis penelitian yang digunakan adalah metoda observasional analitik . Sebanyak 24 sampel yang dikirim menggunakan PTS dan melalui transport manual dari pasien yang melakukan pemeriksaan di RSUD Banten pada bulan Mei s/d Juni 2024 diperiksa kadar kaliumnya dan dilakukan uji statistik untuk menetukan apakah terdapat perbedaan kadar kalium yang dihasilkan. Berdasarkan hasil uji t didapatkan nilai sig. sebesar 0,000. Maka secara statistik, terdapat perbedaan antara kadar kalium pada sampel yang dikirim melalui PTS dan sampel yang dikirim melalui transport manual. Kemudian dilakukan penentuan nilai bias, melalui hasil perhitungan % bias sebesar 2,8 %. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kalium yang dikirim menggunakan PTS dan melalui transport manual. Disarankan untuk dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dengan diferensiasi hasil patologis berupa hipokalemi atau hiperkalemi. Perlu dilakukan pemantauan dan perawatan secara berkala pada alat PTS yang digunakan.

Kata Kuci: Kalium, Pneumatic Tube System (PTS), % bias