Detail Cantuman
Pencarian Spesifik
Skripsi
LEKTRODA TEMBAGA TERMODIFIKASI NANOKOMPOSIT KITOSAN-POLISULFON/SENG OKSIDA SEBAGAI BIOSENSOR GLUKOSA : STUDI VALIDASI UNTUK KINERJA ELEKTRODA
ABSTRAK
iosensor adalah perangkat reseptor-transduser terintegrasi yang mampu memberikan informasi selektif kuantitatif terhadap analit dengan menggunakan elemen pengenalan biologi. Deteksi glukosa pertama kali menggunakan biosensor enzimatik. Namun aktivitas enzim yang bergantung pada beberapa faktor membuat perkembangan biosensor terkendala sehingga dikembangkan biosensor glukosa non-enzimatik. Pada penelitian, biosensor menggunakan metode voltammetri siklik dengan elektroda kerja tembaga termofidikasi nanokomposit kitosanpolisulfon/seng oksida. Tembaga merupakan material elektroda yang memiliki konduktivitas tinggi dan ekonomis. Untuk meningkatkan kinerja elektroda dilakukan modifikasi dengan penambahanan material nanokomposit sehingga stabilitas dan kinerjanya lebih baik. Biosensor yang digunakan adalah material kitosan yang berasal dari kitin yang jumlahnya melimpah, tidak beracun,sensitivitas baik dan ramah lingkungan. Akan tetapi kitosan cenderung tidak bisa menghantarkan listrik dengan baik serta rapuh sehingga penambahan seng oksida yang memiliki sifat konduktivitas tinggi dan polisulfon yang memiliki stabilitas yang tinggi diharapkan dapat memperbaiki sifat mekanik dari nanokomposit ini. Kinerja dari elektroda tembaga termodifikasi terhadap glukosa diukur dengan metode voltammetri siklik untuk dihitung validasinya melalui parameter-parameter yang telah ditentukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preparasi yang tepat untuk menghasilkan elektroda kerja tembaga termodifikasi nanokomposit polisulfonkitosan/seng
oksida yang optimal, karakterisasi voltammetri siklik dari elektroda kerja tembaga termodifikasi serta penentuan validasi uji kinerja elektroda tembaga
termodifikasi terhadap glukosa. Pada penelitian ini dilakukan proses pembuatan elektroda kerja tembaga termodifikasi nanokomposit kitosan- olisulfon/seng oksida. Elektroda yang digunakan memiliki tinggi 7 cm dan diameter 0,2 cm. Elektroda dimasukkan ke dalam pipa kapiler yang memiliki tinggi 5 cm pdan diameter 0,35 cm. Bagian ujung elektroda menjadi area sensor yang dilapisi film nanokomposit. Nanokomposit dibuat dengan mencampurkan larutan kitosan, larutan seng oksida dan larutan v glutaraldehid, kemudian ditambahkan polisulfon sehinga menjadi pasta nanokomposit kitosan-polisulfon/seng oksida. Karakterisasi voltammetri siklik dilakukan dengan menggunakan larutan baku glukosa 0,01 M dalam NaOH 0,1 M dengan variasi laju pindai 75-125 mV/s; larutan deret standar glukosa (1 mM, 2mM, 3mM dan 4 mM) dalam larutan NaOH 0,1 M pada laju pindai 125 mV/s; dan larutan sampel (2,5 mM dan 3,5 mM) dalam larutan NaOH 0,1 M pada laju pindai 125 mV/s. Setelah data voltammogram diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel untuk menentukan parameter validasi yang meliputi linieritas, batas deteksi (LoD), batas kuantisasi (LoQ), akurasi dan presisi. Dari hasil penelitian diperoleh komposisi nanokomposit yang digunakan untuk area sensor agar kinerja elektroda kerja tembaga optimal terdiri dari 66,67% kitosan 5%; 8,33% polisulfon 5%; 19,44% seng oksida 0,9% dan 5,56% glutaraldehid 25%. Dari hasil oltammogram larutan baku glukosa diperoleh nilai Ipa/Ipc yang mendekati 1 ditemukan pada laju pindai 125 mV/s yaitu sebesar 1,1076. Pada pengukuran larutan deret standar glukosa diperoleh persamaan garis regresi linier y = 0,00002x + 0,0008 dengan korelasi kurva kalibrasi R
= 0,957. Penentuan nilai LoD dan LoQ diperoleh dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dan diperoleh nilai LoD sebesar 8,25 mM serta LoQ sebesar 27,25 mM. Dari pengukuran larutan sampel diperoleh nilai akurasi sebesar 93,54% dan presisi sebesar 9,049 %. Presisi dapat diterima karena % RSD lebih kecil dari % CV Horwitz yang diketahui sebesar 13,951%.Secara keseluruhan penelitian berhasil memodifikasi elektroda tembaga dengan
nanokomposit kitosan-polisulfon/seng oksida sehingga mampu mendeteksi glukosa dengan karakteristik elektrokimia yang baik. Hal ini terlihat dari puncak arus yang berbanding lurus dengna laju pindai, demikian pula dengan kenaikan nilai puncak arus yang meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi glukosa.
Kata kunci: Biosensor Glukosa, Elektroda Tembaga Termodifikasi, Validasi,Voltammetri Siklik
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | FSI//Magister Kimia-S2 : Cimahi., 2025 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
computer disc
|
Edisi |
-
|
Subjek |
-
|
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Informasi
Akses Katalog Publik Daring - Gunakan fasilitas pencarian untuk mempercepat penemuan data katalog