ABSTRAK

Gagal ginjal kronis adalah suatu keadaan fungsi ginjal ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan fungsi regulernya. Prevalensi penyakit gagal ginjal kronis di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥ 15 tahun pada tahun 2018 sebesar 0,38%. Kepatuhan menjalani terapi hemodialisa merupakan salah satu hal yang penting untuk diperhatikan, jika pasien tidak patuh dapat menyebabkan terjadinya penumpukan zat-zat berbahaya dalam tubuh oleh hasil metabolisme dalam darah. Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa masih merupakan masalah yang menarik perhatian para profesional kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal kronis di RSUD Subang 2024.Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ada sebanyak 63 responden. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Instrumen penelitian yaitu kuesioner ESRD-AQ dan kuesioner WHOQOL BREF. Analisis univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat dengan uji Chi-square.Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir sebagian besar dari 63 responden di dapatkan sebanyak 53 responden dengan presentase (84.1%) memiliki kepatuhan sedang, dan diketahui bahwa kualitas tidur hampir seluruh dari 63 responden didapatkan sebanyak 48 responden dengan presentase (76.2%) memiliki kualitas hidup rendah. Diperoleh hasil analisis bivariat yaitu 0,001. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini dengan metode yang berbeda dan lebih mengontrol faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan terapi dan kualitas hidup.

Kata Kunci : Gagal Ginjal Kronis, Kepatuhan Terapi, Kualitas Hidup Kepustakaan : 34, 2013-2023